Zulhas Ingin Tingkatkan Penyaluran Beras SPHP Jadi 30.000 Ton Harian

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peningkatan Target Penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan target penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) menjadi sebesar 30.000 ton per hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup di berbagai pasar dan wilayah di Indonesia.

Saat ini, capaian penyaluran SPHP masih tergolong rendah, yaitu sekitar 6.000 ton per hari. Dalam beberapa bulan ke depan, target penyaluran akan ditingkatkan agar bisa mencapai 30.000 ton per hari. Dengan demikian, dalam tempo satu hingga dua bulan, penyaluran SPHP dapat selesai dan menjangkau seluruh daerah.

"Stok SPHP yang cukup di pasar nantinya akan mampu mengantisipasi kenaikan harga," ujar Zulhas. Ia menambahkan bahwa dengan stok yang cukup, apabila terjadi kenaikan harga, penurunan harga dapat segera dilakukan melalui program SPHP.

Stok Beras Perum Bulog yang Cukup Besar

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini memiliki stok beras sebanyak 3,9 juta ton. Stok ini terus bergerak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung berbagai kegiatan bantuan pangan dan SPHP.

Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida, menjelaskan bahwa stok tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan masyarakat. "Stok ini terus bergerak karena digunakan untuk kegiatan bantuan pangan dan SPHP," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa posisi stok telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung tugas pemerintah kepada Perum Bulog. Penyebaran ini bertujuan agar semua daerah mendapatkan akses yang sama terhadap beras yang stabil.

Realisasi Penyaluran SPHP Saat Ini

Realisasi penyaluran beras SPHP saat ini mencapai 70.519 ton atau sekitar 5,35 persen dari target penyaluran Juli hingga Desember 2025. Meskipun capaian ini masih rendah, Bulog berusaha menjaga penyaluran setiap harinya di angka 7.000 ton.

Namun, capaian realisasi penyaluran beras SPHP bervariasi setiap harinya. Hal ini disebabkan oleh berbagai tantangan yang dihadapi di setiap daerah. Menurut Rini, setiap wilayah memiliki persoalan masing-masing dalam proses penyaluran SPHP.

Metode Penyaluran SPHP yang Beragam

Untuk menyalurkan SPHP kepada masyarakat, ada tujuh cara yang digunakan. Cara-cara ini meliputi:

  • Penyaluran melalui pasar rakyat.
  • Penyaluran melalui pengecer di pasar rakyat.
  • Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah.
  • GPM dengan kementerian/lembaga.
  • Penyaluran melalui BUMN.
  • Melalui outlet Rumah Pangan Kita (RPK).
  • Penyaluran melalui retail modern.

Rini menjelaskan bahwa metode penyaluran ini sudah mencapai desa-desa dan kecamatan-kecamatan. Penyaluran dilakukan melalui berbagai saluran, baik itu GPM bersama kementerian lembaga, bersama pemerintah daerah, maupun kegiatan yang dilakukan secara mandiri oleh Perum Bulog.

Dengan berbagai metode penyaluran ini, diharapkan SPHP dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil. Selain itu, penyaluran SPHP juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga beras di pasar, sehingga masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap beras yang murah dan berkualitas.