Wakil Kepala Sekolah di Tangerang Diduga Cabuli Siswa, Dilaporkan ke Polisi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Wakil Kepala Sekolah di Tangerang Diduga Cabuli Siswa, Dilaporkan ke Polisi

Kasus Pencabulan oleh Wakil Kepala Sekolah di Tangerang

Seorang wakil kepala sekolah (wakepsek) dari salah satu sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Tangerang diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap seorang siswa berinisial RA yang berusia 14 tahun. Peristiwa ini dilaporkan terjadi dalam lingkungan sekolah dan berulang hingga tiga kali.

Kuasa hukum korban, Tiara Nasution, menjelaskan bahwa tindakan cabul tersebut dilakukan oleh SY sejak Mei 2025. Menurut keterangan Tiara, kejadian pertama terjadi saat RA jatuh dari motor saat akan pergi ke sekolah. Meskipun sedang kesakitan, korban tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah. Setibanya di sekolah, RA dibawa ke ruang UKS oleh teman-temannya.

Di ruang UKS itu, pelaku SY datang dan bertanya tentang penyebab korban kesakitan. Dengan alasan ingin mengobati, korban dipindahkan ke ruangan SY. Di sana, pelaku menutup tirai dan mengunci pintu, sementara teman-teman SY diminta pergi dengan dalih mencari minyak angin. Beberapa kali teman-teman korban mengetuk pintu dan menyampaikan bahwa minyak angin tidak ditemukan, namun pelaku tetap meminta mereka untuk terus mencari.

Menurut Tiara, hal ini hanya cara pelaku untuk mengusir teman-teman korban. Saat korban berdua dengan pelaku di ruangan tersebut, pencabulan terjadi. Korban tidak berani melawan karena takut kepada pelaku yang merupakan wakil kepala sekolah. Di ruangan itu, korban ditelentangkan, tirai ditutup, dan pintu dikunci. Pelaku kemudian memijat korban, menurunkan celana korban, dan melakukan tindakan cabul.

Beberapa hari kemudian, pelaku kembali mendekati RA dan menanyakan kabar korban. Ia menawarkan untuk memijat kembali. Karena merasa takut, korban tidak mampu menolak dan pencabulan kedua terjadi. Di ruangan pelaku, korban kembali tidak berdaya, dan pelaku kembali melakukan tindakan cabul.

Pencabulan ketiga terjadi saat korban hendak mengikuti remedial pelajaran Bahasa Indonesia. Saat itu, ibu korban ikut ke sekolah untuk mengurus rencana kepindahan anaknya. Korban dipanggil ke ruang guru untuk remedial, sementara ibunya diminta menunggu di luar. Menurut Tiara, guru Bahasa Indonesia tidak ada dan digantikan oleh pelaku.

Ibu korban curiga karena waktu remedial berlangsung lebih lama dari biasanya. Setelah 1,5 jam, ia masuk ke ruang guru dan menemukan anaknya tergeletak lemas di lantai, sementara pelaku duduk di dekat korban dengan celana yang belum diritsleting. Melihat kondisi itu, ibunda RA berteriak histeris dan membopong anaknya keluar dari ruangan.

Setelah kejadian itu, korban menceritakan pencabulan yang dialaminya. Pada 25 Juni 2025, keluarga melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib. Kepala Seksi Humas Polres Metro Tangerang Kota AKP Prapto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.