
Kenya sedang bersiap meluncurkan koin digital miliknya sendiri, langkah yang dapat menempatkan negara tersebut di garis depan revolusi teknologi keuangan Afrika.
Mantan Perdana Menteri Raila Odinga mengumumkan inisiatif tersebut dalam sebuah video yang diunggah di halaman media sosial resminya, menggambarkannya sebagailangkah ambisius menuju memperkuat sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Koin yang akan berjalan di blockchain Solana ini diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan kewirausahaan, dan membuka peluang ekonomi baru bagi pemuda negara tersebut.
"Ini juga akan meningkatkan inovasi, kewirausahaan, dan penciptaan kekayaan dalam ekonomi digital yang berkembang. Kenya siap memimpin Afrika dan dunia dalam masa depan keuangan," kata Raila.
Ia menekankan bahwa proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda dengan menciptakan jalur untuk belajar, menciptakan, dan berinvestasi dalam kripto dan ekonomi digital yang lebih luas.
Raila memandang inisiatif tersebut sebagai lebih dari sebuah upaya nasional.Kenya sedang meningkatkan perannya untuk memimpin Afrika dalam revolusi kripto,dia mengatakan, dengan mencatat bahwa negara tersebut sedang menerima keuangan digital dan membentuk masa depan yang lebih ramah kripto.
Meskipun detail seperti nama koin, kasus penggunaan spesifik, dan tanggal peluncuran masih dirahasiakan, pilihan Solana menunjukkan penekanan pada transaksi berkecepatan tinggi dan biaya rendah — sangat cocok untuk ekonomi yang sedang berkembang yang ingin memperluas infrastruktur digitalnya.
Koin digital adalah bentuk uang yang ada secara murni dalam bentuk elektronik. Mereka dapat berfungsi sebagai alat tukar, penyimpan nilai, atau satuan akun. Berbeda dengan uang tradisional, mereka ada di jaringan komputer dan menggunakan teknik kriptografi untuk memastikan keamanan.
Ada dua jenis utama: kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, yang terdesentralisasi dan didorong oleh komunitas; serta Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC), yang diterbitkan dan diatur oleh pemerintah, seperti yuan digital Tiongkok atau eNaira Nigeria.
Mayoritas koin digital dibangun berdasarkan teknologi blockchain, sebuah buku besar terdesentralisasi yang mencatat transaksi secara transparan dan aman. Ini mengurangi ketergantungan pada perantara tradisional seperti bank, memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang secara langsung, kapan saja dan di mana saja.
Kenya telah mendapatkan pengakuan global sebagai pemimpin dalam layanan keuangan mobile melalui platform seperti M-Pesa.
Pengenalan koin digital nasional dapat memperluas warisan ini, memperdalam ekosistem digital negara tersebut sekaligus menghubungkan lebih banyak orang ke pasar global dan alat keuangan terdesentralisasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!