Infografis: Anggaran Pendidikan Melonjak Akibat Program MBG

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Alokasi Anggaran Pendidikan Tahun 2026 Mencapai Rp757,8 Triliun

Pemerintah telah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026. Angka ini meningkat sebesar 9,8% dibandingkan dengan alokasi tahun ini yang mencapai Rp690,1 triliun. Dengan peningkatan ini, anggaran pendidikan pada 2026 menjadi yang terbesar dalam sejarah Indonesia.

Alokasi anggaran pendidikan tersebut akan disalurkan melalui beberapa jalur. Sebanyak 61,7% dana akan dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat. Sementara itu, 33,4% dari total anggaran akan digunakan untuk Transfer ke Daerah (TKD), dan sisanya sebesar 4,9% akan digunakan untuk pembiayaan.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen memenuhi target anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Dalam pidatonya saat menyampaikan rancangan UU APBN 2026, ia menegaskan bahwa anggaran pendidikan tahun depan merupakan yang terbesar dalam sejarah negara ini.

Penggunaan Anggaran Pendidikan Terbesar untuk Guru dan Tenaga Pendidik

Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan terbesar digunakan untuk guru, dosen, dan tenaga pendidik. Anggaran yang dialokasikan untuk mereka mencapai Rp274,7 triliun, atau setara dengan 36,2% dari total anggaran pendidikan.

Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa guru yang tidak memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) dari APBN. Sebanyak 754.747 guru non PNS mendapat TPG yang dibayarkan oleh APBN. Hal serupa juga berlaku bagi dosen yang bukan PNS.

Program Makan Bergizi Gratis Menjadi Prioritas Utama

Selain untuk tenaga pendidik, anggaran pendidikan terbesar kedua digunakan untuk program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini mendapatkan alokasi sebesar Rp223,6 triliun, atau 29,5% dari total anggaran pendidikan. Anggaran MBG dalam APBN 2026 mengalami kenaikan signifikan, yaitu sebesar 215% dibandingkan alokasi dalam APBN 2025 yang hanya sebesar Rp71 triliun.

Program bantuan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Beasiswa LPDP, dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) memiliki porsi sebesar 21,3% dari anggaran pendidikan. Total anggaran untuk program ini pada tahun 2026 akan mencapai Rp161,6 triliun.

Penyaluran Dana untuk Sekolah Unggul dan Revitalisasi Pendidikan

Selain itu, ada beberapa program lain yang juga mendapatkan alokasi anggaran. Misalnya, Sekolah Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat masing-masing mendapatkan dana sebesar Rp3 triliun dan Rp24,9 triliun. Sementara itu, program revitalisasi sekolah dan madrasah akan mendapatkan alokasi sebesar Rp22,5 triliun, yang setara dengan 3% dari total anggaran pendidikan 2026.

Dengan alokasi yang besar dan berbagai program pendidikan yang dicanangkan, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Diharapkan, anggaran yang dialokasikan dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan sumber daya manusia yang lebih unggul dan berkualitas.