ICE dalam Penyelidikan Penipu yang Membobol Kripto Pasien Kanker Plavniek Melalui Malware Steam

Skema penipuan kripto yang mengejutkan telah membuat Raivo Plavnieks, seorang streamer berusia 26 tahun yang sedang melawan kanker stadium empat, terpukul setelah kehilangan $32.000 yang dimaksudkan untuk pengobatannya. Investigator sumber terbuka telah melaporkan penipu tersebut ke Departemen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) setelah mengungkap detail dari perampokan digital ini.

Plavnieks, yang mengklaim dirinya sebagai "crypto degen," telah mengumpulkan dana untuk pengobatannya melalui token khusus bernama CANCER. Token ini dirancang untuk mendukung biaya medisnya, dan telah mencapai nilai pasar sebesar 2,5 juta dolar, dengan Plavnieks menerima 46.000 dolar dalam hadiah pencipta. Ia menggambarkan kankernya sebagai "tumbuh lebih cepat daripada pump shitcoin," menunjukkan humor dan tekadnya meskipun menghadapi penyakit yang mengancam nyawa.

Penipuan dimulai ketika Plavnieks diundang untuk bermain game Steam yang disebut "Block Blasters". Game tersebut menawarkan imbalan keuangan untuk bermain, tetapi dirancang dengan malware. Setelah diinstal, itu menguras $32.000 dari hadiah kripto Plavnieks, meninggalkannya tanpa dana yang telah ia andalkan untuk pengobatan kanker. Kerugian ini sangat mengerikan mengingat dana tersebut ditujukan untuk perawatan medis darurat.

Taruhan Bitcoin $2,7 miliar Perusahaan Raksasa Jepang membuatnya menjadi pemegang crypto perusahaan terbesar kelima di dunia

Bagaimana Raivo Plavnieks Dituju oleh Penipuan

Ahli keamanan siber dan detektif intelijen sumber terbuka, termasuk VX-Underground dan ZachXBT, segera memulai investigasi terhadap kejadian tersebut. VX-Underground mengunduh permainan tersebut dan menemukan infrastruktur jahatnya. Penelitian mereka menunjukkan bahwa Block Blasters telah menjadi target 907 korban, menunjukkan bahwa penipuan ini meluas dan diatur dengan cermat.

Para penyelidik berhasil mengungkap kredensial Telegram pelaku serangan, yang membantu mereka mengidentifikasi orang-orang di balik penipuan tersebut. Salah satu pelaku dilaporkan adalah seorang warga Argentina yang tinggal di Amerika Serikat, dikenal karena memamerkan mobil olahraga dan membuat video TikTok yang mencolok. Para ahli mencatat bahwa para pelaku tidak menunjukkan rasa bersalah dan telah berbohong tentang pengembalian dana yang dicuri.

X mengungkap jaringan korupsi yang melibatkan penipuan kripto dan skema pemulihan akun

Upaya terkoordinasi dari beberapa penyelidik online sangat penting. Dengan berbagi informasi, melacak jejak digital, dan menganalisis malware, mereka berhasil mengumpulkan bukti yang cukup untuk melaporkan penipu kepada U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE), yang membawa perhatian terhadap kejahatan yang memengaruhi ratusan orang.

Dukungan dari Komunitas Kripto dan Tanggapan Platform

Meskipun mengalami kerugian, komunitas kripto berkumpul di sekitar Plavnieks, membantunya memulihkan sebagian besar dana yang dicuri. Donasi telah memungkinkannya untuk fokus pada pengobatan dan memulihkan stabilitasnya, dengan rencana untuk kembali ke siaran langsung setelah beberapa waktu istirahat. Respons komunitas ini menunjukkan solidaritas yang sering terlihat dalam jaringan kripto ketika individu menghadapi serangan yang tidak adil.

Jejak pencucian uang kripto memecahkan kasus: otoritas menyita 36 juta dolar dari hacker Inggris Jubair yang terkait dengan Spider yang menyebar

Steam akhirnya menghapus Block Blasters setelah ratusan laporan dari pengguna. Namun, perangkat lunak keamanan G Data CyberDefense telah menandai malware tersebut seminggu sebelumnya, memicu kekhawatiran tentang proses pemeriksaan pengembang Steam. Para ahli mengkritik kelalaian platform tersebut sebagai "mengejutkan" dan "tidak kompeten," menyebutkan bahwa malware tersebut telah aktif selama lebih dari sebulan sebelum dihapus.

Laporan bersama dari VX-Underground, ZachXBT, dan analis keamanan siber lainnya menyoroti ketiadaan tanggung jawab para pelaku serangan dan memuji komunitas online yang mengungkap penipuan tersebut. Laporan tersebut menekankan bahwa pelaku akan mendapatkan konsekuensi setelah lembaga penegak hukum bertindak.

Dana yang terkumpul melalui GoFundMe Plavnieks telah mencapai lebih dari 14.000 dolar, mendekatkan dia pada jumlah total yang dibutuhkan untuk pengobatannya. Cerita ini memicu kemarahan yang luas di internet, karena orang-orang merespons keberanian menargetkan seseorang yang rentan yang sedang berjuang untuk hidupnya.

Insiden ini menyoroti bahaya penipuan kripto, terutama bagi individu yang rentan yang mengandalkan platform digital untuk membiayai kebutuhan mendesak. Hal ini juga menunjukkan peran penting penyelidik online dalam mengungkap kejahatan siber dan membantu korban memulihkan dana mereka.