
Komitmen PTFI dalam Pengembangan Masyarakat dan Infrastruktur
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjalankan praktik pertambangan yang sejalan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan menganggap program pengembangan masyarakat sebagai bagian penting dari rencana operasional, selain aktivitas produksi tembaga dan emas. Kebijakan etis, sosial, dan lingkungan menjadi pedoman utama bagi PTFI, sehingga kinerja perusahaan dapat dipantau oleh para pemangku kepentingan.
Dana untuk Pembangunan Masyarakat
Sejak tahun 1992, PTFI telah mengalokasikan lebih dari dua miliar dolar AS untuk pembangunan masyarakat, pemberdayaan, dan infrastruktur di Kabupaten Mimika. Dana tersebut digunakan untuk berbagai proyek, seperti membangun rumah, fasilitas publik, sekolah, klinik kesehatan, dan rumah sakit. Selain itu, PTFI bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat dalam meningkatkan layanan kesehatan. Perusahaan juga mendukung wirausaha lokal melalui pelatihan tenaga kerja di Institut Pertambangan Nemangkawi.
Pertumbuhan jumlah penduduk di Timika menjadi salah satu alasan utama perusahaan terus menjalankan program pengembangan masyarakat, termasuk bagi Tujuh Suku. Dengan peningkatan populasi, PTFI berupaya memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan dasar dan fasilitas umum.
Kontribusi Ekonomi Nasional dan Papua Tengah
PTFI melaporkan bahwa aktivitasnya memberikan manfaat tidak langsung bagi ekonomi nasional dan khususnya Papua Tengah. Manfaat tersebut mencakup pembayaran gaji karyawan, pembelian barang domestik, proyek pembangunan masyarakat, serta investasi. Pada tahun 2023, nilai kontribusi mencapai enam miliar dolar AS, dengan total hingga 64,9 miliar dolar sejak 1992 hingga 2023.
Operasi Grasberg telah mengeluarkan belanja modal lebih dari 22 miliar dolar AS selama periode 1973-2023. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 miliar dolar AS digunakan untuk pengembangan bawah tanah. Di Papua Tengah, PTFI menyebut telah menginvestasikan lebih dari 2,1 miliar dolar AS sejak 1992 hingga 2023. Investasi ini difokuskan pada pembangunan infrastruktur serta sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Pembangunan Infrastruktur Dasar
Selama tiga dekade terakhir, PTFI telah membangun sejumlah infrastruktur dasar di sekitar wilayah operasinya. Infrastruktur tersebut mencakup 3.200 rumah dan fasilitas publik. Selain itu, terdapat empat sekolah, satu institut pelatihan pertambangan, satu bandara, dan dua landasan udara, enam klinik kesehatan, dua rumah sakit, serta satu kompleks olahraga berstandar internasional.
Masyarakat juga mendapatkan akses terhadap air minum bersih dan infrastruktur listrik. PTFI juga membiayai premi asuransi kesehatan untuk tujuh kelompok masyarakat adat atau Tujuh Suku hingga masyarakat Papua terdaftar dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan demikian, PTFI terus berupaya memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada masyarakat sekitar wilayah operasinya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!