Pertumbuhan Perdagangan Derivatif Kripto di Indonesia
Bursa kripto PT Central Finansial X (CFX) mencatatkan total transaksi derivatif kripto yang mencapai USD 2,06 miliar atau sekitar Rp 33,54 triliun selama semester pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam industri kripto di Indonesia. Di tingkat global, volume perdagangan derivatif kripto per 20 Agustus 2025 tercatat sebesar USD 730 miliar atau sekitar Rp 11.900 triliun.
Derivatif kripto merupakan kontrak yang nilainya ditentukan oleh aset dasar, seperti mata uang digital. Produk ini memberikan peluang bagi investor untuk melakukan lindung nilai, sehingga memungkinkan perdagangan aset kripto baik saat pasar sedang naik maupun turun.
Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, menyatakan bahwa pasar derivatif kripto di Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari jumlah investor, pengembang, hingga nilai transaksi yang meningkat.
u201cKami yakin pertumbuhan akan terus positif seiring dengan regulasi yang semakin ramah dan masuknya investor institusi ke industri kripto di AS serta negara-negara lain,u201d ujarnya dalam pernyataannya pada Minggu (24/8).
Pintu Futures, salah satu produk Pintu, juga mengalami peningkatan yang sejalan dengan pertumbuhan pasar derivatif kripto. Jumlah trader baru di Pintu Futures naik sebesar 340 persen secara kuartal, menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap investasi kripto.
u201cPeran kami sebagai pelaku pasar akan terus mendukung kemajuan industri kripto dalam negeri dengan menghadirkan inovasi terbaik yang dibutuhkan oleh pasar kripto Indonesia,u201d tambah Iskandar.
Untuk meningkatkan pengalaman trading, Pintu meluncurkan dua fitur baru dalam Pintu Futures, yaitu Price Protection dan Stop Order. Fitur-fitur ini dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi para trader di tengah tren investasi kripto yang semakin meningkat.
Fitur Price Protection memungkinkan pengguna menentukan batas maksimum slippage (0,2 persen, 1 persen, atau 2,5 persen) saat mengeksekusi market order. Tujuannya adalah melindungi trader dari eksekusi order yang berada di luar harga wajar.
u201cDengan adanya fitur ini, trader bisa terhindar dari kerugian akibat price spike atau price crash sesaat, sekaligus merasa lebih aman saat trading di kondisi pasar yang volatil,u201d jelasnya.
Subani, Direktur Utama CFX, menjelaskan bahwa hingga 26 Juli 2025, Bursa CFX telah memiliki 135 kontrak derivatif kripto aktif yang dapat diperdagangkan di Indonesia. Tiga kontrak yang paling banyak diperdagangkan antara lain BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, dan PEPEUSDT PERP.
u201cMelihat tren pertumbuhan yang terus positif di sepanjang semester pertama tahun 2025, diharapkan dapat kembali berlanjut tumbuh positif di sisa tahun ini. Kami juga berharap dengan berjalannya waktu, produk derivatif kripto akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menumbuhkan minat masyarakat terhadap produk ini,u201d katanya.
Potensi Pasar Derivatif Kripto di Masa Depan
Tren pertumbuhan pasar derivatif kripto di Indonesia menunjukkan bahwa industri ini tidak hanya stabil tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Dengan dukungan regulasi yang semakin baik dan partisipasi investor institusi, prospek pasar kripto di Indonesia tampak cerah.
Selain itu, inovasi dari berbagai platform seperti Pintu dan CFX menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap investasi kripto. Fitur-fitur baru yang diluncurkan, seperti Price Protection dan Stop Order, menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan pengalaman trading yang lebih aman dan efisien.
Masa depan pasar derivatif kripto di Indonesia sangat menjanjikan, terutama jika masyarakat semakin memahami manfaat dan risiko dari investasi kripto. Dengan peningkatan kesadaran dan aksesibilitas, industri ini dapat menjadi bagian penting dari sistem keuangan nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!